Sabtu, 09 Januari 2010

SISTEM REM



Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.


Sistem Rem Hidrolik
Dasar kerja pengereman:
Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek.


Tenaga gerak putaran:
roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan.



Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut :

a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
Rem hidrolik.
Rem pneumatik.
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat.

A. Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada.

Ini merupakan penggambaran secara sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar di atas.

Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).


Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup.

Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder
B. Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).
Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.


memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.
Cara kerja boster rem
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar. Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengakibatkan torak terdorong ke depan.


Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak pada master silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan ber
hubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevakuman yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula.

C. Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang.
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih
kecil daripada daya pengereman roda depan.

model katup pengimbang:
penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar di atas.
D. Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol
ini ditunjukkan pada gambar berikut ini.


yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.

1) Backing plate

dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.

2.) Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem(tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah.
b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah.

3.) Sepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kendaraan kecil). Lihat gambar berikut ini.


4) Tromol rem.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.


memperlihatkan salah satu tipe tromol rem yang disebut tipe leading-trailling shoe.
Pada tromol rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.
Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe.
Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling
shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .

E. Rem model cakram
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditunjukkan secara skema pada gambar di bawah ini.

dan contoh konstruksinya diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Mobil Anda tidak mau starter ???




Gambar di copy dari http://www.dansmc.com/motoguzzi_starter1.jpg

Bagian starter yang penting antara lain :

1. Switch Starter (solenoid switch) 3. Bendix starter 5. Arang Starter (Carbon Brush)

Apa yang harus anda lakukan ?

Yang harus anda lakukan adalah mempelajari gejala2 yang timbul saat starter tidak mau bekerja, dari gejala2 tersebut dapat di tebak kemungkinan sumber kerusakan.

Gejala2 gejala yang sering muncul pada saat kita start antara lain :

1. Lampu indikator battery dan Oli pada dashboard tidak menyala sama sekali. 75% fusiblelink (kabel lemas kecil dengan soket putih dekat dengan terminal aki +) kotor atau putus. kemungkinan lain adalah kepala aki kotor dan atau aki anda terkuras total setrumnya (jarang sekali).
indikator
2. Lampu indikator battery dan oli pada dashboard (warna merah) nyala namun meredup ketika di starter, 90% aki anda rusak atau kurang setrum.
3. Tedengar suara "gemeretek " berulang ulang 75% aki anda rusak atau kurang setrum. 20% kepala aki kotor atau kabel ground anda sudah korosi.
4. Terdengar suara mesin berputar tetapi lemah seperti "ngeek..ngek...ngek....". 75% bushing starter aus sehingga anker starter sudah tidak dapat berputar pada sumbunya maka perputarannya menjadi sangat berat. 10% ada kemungkinan mesin anda terlalu berat untuk diputar, misalnya terjadi kerusakan pada crank saft, sistem timing dll.
5. Terdengar suara "cek.." satu kali saja setiap kali memutar kunci kontak...50% switch starter atau yang disebut solenoid switch(pada gambar no.6) sudah tidak berfungsi dengan baik. 40% kunci kontak anda kotor atau sudah aus. untuk mobil yang menggunakan relay starter 40% itu ada pada kerusakan relay.
6. Starter terkadang dimulai dengan suara berat lalu enteng dan mesin hidup. Biasanya hal ini terjadi karena kesalahan penyetelan Fur dan Na..delco.
7. Pagi hari tidak dapat starter, pada siang hari starter lancar. 80% aki sudah soak tidak dapat menyimpan setrum untuk waktu yang lama.
8. Saat pagi mudah starter, jika sudah dipakai agak lama (panas) susah starter. 80% switch starter / solenoid switch (pada gambar no.6) anda rusak.
9. Saat distarter tidak ada reaksi sama sekali, tidak ada bunyi. 50% gulungan starter anda Hangus atau terbakar /korslet. 45% Relay starter atau kunci kontak anda bermasalah.
10. Saat distarter terdengar suara dinamo starter mutar mendesing kencang "ssing..." 80% bendix starter (no 25 pada gambar) anda Dull/dol.
bendix
11. Terkadang bisa starter terkadang tidak, baik dalam keadaan panas maupun dingin, pagi atau malam. 75% Carbon Brush starter anda sudah pendek.

Setelah mempelajari gejala2 yang timbul, agar lebih detail mengetahui penyakit mobil anda, yang harus dilakukan adalah :

1. Lakukan pengecekan Voltase battery anda, Battery yang bagus biasanya voltasenya tidak dibawah 12.4V, jika dibawah itu mungkin bisa saja starter namun tidak untuk starter panjang dan berulang ulang.
2. Jika analisa dari gejala gejala yang timbul diatas menjadikan starter sebagai tersangka utama maka lakukan pengetesan starter secara langsung. Dengan cara menggabungkan sumber setrum pada switch starter(pada gambar no.8) biasanya baut 12 dengan kabel tembaga yang besar dengan terminal kunci kontak (no. 9 pada gambar) yang terletak di switch starter juga (disamping kiri yang terdapat satu kabel terpasang padanya. Cabut kabel tersebut maka akan terlihat sebuah terminal kecil). "SEBELUM MELAKUKAN HAL INI PASTIKAN POSISI GIGI TRANSMISI PADA POSISI NETRAL" Gabungkan no 8 dan no 9 dengan kabel atau obeng logam. Pada kondisi normal maka starter akan memutar mesin. Jika iya berarti kunci kontak anda atau relay anda bermasalah. Jika tidak coba lakukan pengetesan no 3.
3. Jika cara diatas belum dapat mempersempit permasalahan lakukan penggabungan terminal no 8 pada gambar dengan terminal no 7 pada gambar yaitu berupa dua terminal baut 12 yang terdapat pada switch starter. Pada kondisi normal seharusnya Starter akan memutar dengan kencang tanpa memutar mesin. (karena gigi bendix tidak didorong oleh switch starter jadi tidak memutar flw wheel). jika tidak maka permasalahan kemungkinan besar terdapat pada dinamo starter anda, bisa karena gulungan yang terbakar atau brush starter yang habis. bisa pula karena kabel penyampai strum anda dari aki ke starter (ke terminal no 8 pada gambar ) tidak terhubung secara benar.

Alternator


An alternator is an electromechanical device that converts mechanical energy to alternating current electrical energy. Most alternators use a rotating magnetic field but linear alternators are occasionally used. In principle, any AC electrical generator can be called an alternator, but usually the word refers to small rotating machines driven by automotive and other internal combustion engines. In UK, large alternators in power stations which are driven by steam turbines are called turbo-alternators.

Alternating current generating systems were known in simple forms from the discovery of the magnetic induction of electric current. The early machines were developed by pioneers such as Michael Faraday and Hippolyte Pixii. Faraday developed the "rotating rectangle", whose operation was heteropolar.

The first public demonstration of a more robust "alternator system" took place in 1886. Large two-phase alternating current generators were built by a British electrician, J.E.H. Gordon, in 1882. Lord Kelvin and Sebastian Ferranti also developed early alternators, producing frequencies between 100 and 300 hertz. In 1891, Nikola Tesla patented a practical "high-frequency" alternator (which operated around 15,000 hertz).

After 1891, polyphase alternators were introduced to supply currents of multiple differing phases

Later alternators were designed for varying alternating-current frequencies between sixteen and about one hundred hertz, for use with arc lighting, incandescent lighting and electric motors.

Alternators generate electricity by the same principle as DC generators, namely, when the magnetic field around a conductor changes, a current is induced in the conductor. Typically, a rotating magnet called the rotor turns within a stationary set of conductors wound in coils on an iron core, called the stator. The field cuts across the conductors, generating an electrical current, as the mechanical input causes the rotor to turn.

The rotor magnetic field may be produced by induction (in a "brushless" alternator), by permanent magnets (in very small machines), or by a rotor winding energized with direct current through slip rings and brushes. The rotor magnetic field may even be provided by a stationary field winding, with moving poles in the rotor. Automotive alternators invariably use a rotor winding, which allows control of the alternator generated voltage by varying the current in the rotor field winding. Permanent magnet machines avoid the loss due to magnetizing current in the rotor, but are restricted in size, owing to the cost of the magnet material. Since the permanent magnet field is constant, the terminal voltage varies directly with the speed of the generator. Brushless AC generators are usually larger machines than those used in automotive applications.

The rotating magnetic field induces a AC voltage in the stator windings. Often there are three sets of stator windings, physically offset so that the rotating magnetic field produces three phase currents, displaced by one-third of a period with respect to each other.

Alternators are used in automobiles to charge the battery and to power a car's electric system when its engine is running. Alternators have the great advantage over direct-current generators of not using a commutator, which makes them simpler, lighter, less costly, and more rugged than a DC generator.

The stronger construction of automotive alternators allows them to use a smaller pulley so as to turn twice as fast as the engine, improving output when the engine is idling. The availability of low-cost solid-state diodes from about 1960 allowed car manufacturers to substitute alternators for DC generators. Automotive alternators use a set of rectifiers (diode bridge) to convert AC to DC. To provide direct current with low ripple, automotive alternators have a three-phase winding.

Typical passenger vehicle and light truck alternators use Lundell or claw-pole field construction, where the field north and south poles are all energized by a single winding, with the poles looking rather like fingers of two hands interlocked with each other. Larger vehicles may have salient-pole alternators similar to larger machines. The automotive alternator is usually belt driven at 2-3 times the engine crankshaft speed.

Modern automotive alternators have a voltage regulator built into them. The voltage regulator operates by modulating the small field current in order to produce a constant voltage at the stator output. The field current is much smaller than the output current of the alternator; for example, a 70-amp alternator may need only 2 amps of field current.

Efficiency of automotive alternators is limited by fan cooling loss, bearing loss, iron loss, copper loss, and the voltage drop in the diode bridges; at part load, efficiency is between 50-62% depending on the size of alternator, and varies with alternator speed.

In comparison, very small high-performance permanent magnet alternators, such as those used for bicycle lighting systems, achieve an efficiency of around only 60%. Larger permanent magnet alternators can achieve much higher efficiency.
A typical automotive alternator mounted in a spacious pickup truck engine bay.
A typical automotive alternator mounted in a spacious pickup truck engine bay.

The field windings are initially supplied via the ignition switch and charge warning light, which is why the light glows when the ignition is on but the engine is not running. Once the engine is running and the alternator is generating, a diode feeds the field current from the alternator main output, thus equalizing the voltage across the warning light which goes out.

The wire supplying the field current is often referred to as the "exciter" wire. The drawback of this arrangement is that if the warning light fails or the "exciter" wire is disconnected, no priming current reaches the alternator field windings and so the alternator will not generate any power. However, some alternators will self-excite when the engine is revved to a certain speed. The driver may check for a faulty exciter-circuit by ensuring that the warning light is glowing with the engine stopped.

Very large automotive alternators used on buses, heavy equipments or emergency vehicles may produce 300 amperes. Very old automobiles with minimal lighting and electronic devices may have only a 30 ampere alternator. Typical passenger car and light truck alternators are rated around 70 amperes, though higher ratings are becoming more common. Very large automotive alternators may be water-cooled or oil-cooled.

Many alternator voltage regulators are today linked to the vehicle's on board computer system, and in recent years other factors including air temperature (gained from the mass air flow sensor in many cases) and engine load are considered in adjusting the battery charging voltage supplied by the alternator.

COMMON MARINE ALTERNATOR CIRCUITS


ALTERNATOR WIRING...


Many alternators require ignition voltage to initiate charging. You must verify that all required connections are connected to the proper terminal and have the correct voltage in order for the alternator to operate properly.

Below you will find the most common alternator circuits used on marine applications.
ALTERNATOR CIRCUITS

Jumat, 13 November 2009

Menarik Perhatian Pasar Otomotif Tiongkok




















































Dengan mewakili kepentingan 500 perusahaan otomotif dan onderdil Jerman, Lembaga Industri Otomotif Jerman baru-baru ini mengirim sebuah delegasi datang ke Tiongkok untuk mempromosikan mobil Jerman. Ketua lembaga itu, Profesor Bernd Gottschalk mengatakan: "Di bidang teknologi dan pembaruan otomotif, kami adalah pemimpin dunia. Selanjutnya, Industri otomotif Jerman akan lebih mempercepat langkah bisnisnya di Tiongkok, terus bekerja sama dengan tulus hati, dengan sungguh-sungguh menjamin konsumen Tiongkok memperoleh hak mengendarai mobil yang bermutu tinggi dan mutakhir."

Kunjungan Lembaga Industri Otomotif Jerman ke Tiongkok kali ini dengan maksud yang jelas, yaitu mengintegrasi semua perusahaan otomotif Jerman, dengan roda grup Jerman yang perkasa, menggiling pesaing negara lainnya, dengan mantap menduduki dan memperluas pangsa mereka di pasar otomotif Tiongkok.

Sebenarnya mobil Jerman sudah lama mendarat di Tiongkok dan memperlihatkan keperkasaannya. Tak terhitung mobil impor, hanya di antara 2 juta mobil yang dibuat Tiongkok setiap tahun, sebanyak 700 ribu adalah mobil Jerman. Grup BMW yang terkenal dengan mobil mewah dan nyaman mendirikan perusahaan patungan dengan Tiongkok pada akhir tahun lalu, dan kini sudah mempromosikan 5 buah tipe mobil yang sangat laris. Presiden perusahaan patungan BMW Heinz-Juergen Preissler dengan bangga mengatakan: "Kami akan menjadi perusahaan manufaktur otomotif mewah yang paling baik di Tiongkok, kami akan tumbuh membesar bersama dengan pasar Tiongkok."

Grup Volkswagen disebut sebagai pasukan induk di antara perusahaan otomotif Jerman di Tiongkok. Untuk sementara, separo mobil yang diproduksi Tiongkok adalah mobil buatan perusahaan patungan Volkswagen. Sudah bertahun-tahun yang silam, mobil Audi sudah dipilih Pemerintah Tiongkok sebagai mobil dinas. Perusahaan Daimler Chrysler baru-baru ini juga terjun dalam arus pembuatan mobil di Tiongkok.

Sedangkan mobil buatan benua Amerika juga sudah lama melintasi Pasifik. Di Pameran Otomotif Internasional Beijing bulan Juni lalu, Perusahaan Ford Amerika sekaligus memamerkan 51 buah mobil yang berbeda, sehingga menarik perhatian umum. Kini, kapal Perusahaan Ford yang mengangkut mobil asli berlabuh di Tiongkok dalam waktu dua pekan sekali. Jumlah penjualan mobil buatan perusahaan patungan di Tiongkok juga meningkat bertahun-tahun, sangat menggembirakan pimpinan perusahaan. Wakil Presiden Perusahaan Ford untuk Tiongkok Kenneth Hsu mengatakan kepada wartawan:" Momentum Perusahaan Ford di Tiongkok tampaknya sangat baik. Dari bulan Januari hingga April, bisnis penjualan meningkat 200%. Kami sangat optimistik atas situasi tahun ini."

Mobil Buick buatan Perusahaan General Motors AS sudah lama dikenal oleh konsumen Tiongkok. Sedangkan Peugeot Citroen dari Prancis, Honda, Toyota dari Jepang dan Hyundai dari Korea Selatan juga sudah mendasar di Tiongkok. Lembaga Industri Otomotif Tiongkok dalam sebuah laporannya baru-baru ini menunjukkan, perusahaan-perusahaan otomotif utama di dunia sudah memasuki pasar Tiongkok, dan terus menambah investasinya. Di antaranya, perusahaan transnasional sudah menempati 90% pangsa pasar otomotif Tiongkok melalui perusahaan patungan atau kerja sama di Tiongkok.

Mengapa pasar otomotif Tiongkok menarik padangan mata global? Selama tahun-tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang cepat dan taraf hidup yang terus meningkat memungkinkan permintaan atas mobil meningkat pula. Tahun lalu, mobil swasta di Tiongkok bertambah 1,2 juta buah.

Perusahaan modal patungan menyebabkan mobil buatan Tiongkok dalam waktu singkat memperkecil kesenjangan dengan dunia di bidang-bidang teknik dan pengelolaan, di samping membawa manfaat yang memuaskan. Perusahaan Otomotif Shenlong Wuhan yang merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan Otomotif Dongfeng Tiongkok dengan Grup Peugeot Citroen Prancis setiap tahun mempromosikan sejenis mobil yang bermutu dan berharga sedang, sehingga mobil Peugeot Citroen terkenal di Tiongkok, dan juga menyebabkan Perusahaan Otomotif Dongfeng terus memperoleh keuntungan. Direktur Jenderal Perusahaan Otomotif Dongfeng Miao Yu mengatakan kepada wartawan: "Selama tahun-tahun terakhir ini, Perusahaan Dongfeng mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengelolaan dan perkembangan, taraf teknologi meningkat terus, pembuatan dan penjualan mobilnya juga bertambah pula. " Perusahaan Shenlong tidak saja mengumpulkan pengalaman dalam perkembangan otomotif, tetapi juga memungkinkan perusahaannya menempati kedudukan yang menguntungkan dalam persaingan pasar yang sengit. Sedangkan BMW menyatakan, seiring dengan berkembangnya bisnis, BMW akan secara perlahan-lahan menarik kembali tehnisinya ke negerinya dan menyerahkan teknologi kepada taknisi Tiongkok, menempatkan teknisi Tiongkok ke posisi pemimpin senior.


Guan Wanqiang adalah salah seorang penggemar mobil, ia mempunyai sebuah mobil Bora yang dihasilkan perusahaan patungan Tiongkok-Jerman. Sama seperti banyak warga Tiongkok lainnya, ia juga menyatakan dukungannya terhadap perkembangan otomotif modal patungan: "Teknologi baru tidak mungkin masuk ke Tiongkok tanpa perusahaan patungan. Kesenjangan antara produk Tiongkok dengan luar negeri tampak kian kecil. Seiring dengan meningkatnya taraf tenaga perancang Tiongkok dan seni pembuatan bahan mentah, maka Tiongkok juga akan menghasilkan mobil yang berkualitas tinggi."

Dapat dikatakan, di Tiongkok mobil patungan dan mobil Tiongkok sendiri sedang maju ke suatu titik keseimbangan yang saling memanfaatkan dan saling menguntungkan. Pengusaha asing berusaha mencari tempat mantap di Tiongkok melalui perusahaan patungan untuk memperoleh keuntungan yang memuaskan, sedangkan skala otomotif Tiongkok sendiri juga membesar secara berangsur-angsur karenanya.

Pameran Otomotif Internasional